Rabu, 29 April 2020

BAB RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

BAB RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

 BAB RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN BAB RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN
BAB RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN


contoh kerajinan bahan limbah dan fungsi pakainya - 4.1.    VISI DAN MISI SANITASI KABUPATEN SUMEDANG
4.1.1.    Visi
Terwujudnya peningkatan tata kelola sanitasi dan air minum Kabupaten Sumedang pada tahun 2021.

4.1.2.    Misi
•    Meningkatkan kualitas pengelolaan sanitasi dan air minum yang berbasis masyarakat
•    Meningkatkan akses sanitasi dan air minum terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah
•    Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pengelolaan sanitasi dan air minum
- kerajinan fungsi pakai dari bahan limbah
4.1.3.    Visi dan Misi SKPD Terkait Sanitasi
Sedangkan visi dan misi masing-masing SKPD dan stakeholder terkait air bersih dan sanitasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Visi dan Misi SKPD Terkait Sanitasi
Stakeholder    Visi    Misi
Bappeda     Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menjadi lembaga perencana dan pengendali pembangunan daerah yang profesional, amanah, partisipatif tahun 2021 dalam mencapai visi daerah    1.    Meningkatkan kapasitas kelembagaan Bappeda
2.    Meningkatkan kualitas perencanaan daerah
3.    Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah
DPU     Terwujudnya keselarasan pengembangan wilayah melalui dukungan prasarana dan sarana yang handal dalam rangka menunjang visi Kabupaten Sumedang    1.    Meningkatkan kualitas SDM aparatur
2.    Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
3.    Mendukung keseimbangan pembangunan dan menjaga kelestarian lingkungan
4.    Mendukung peningkatan kegiatan masyarakat melalui prasarana dan sarana yang baik
Dinkes     Sumedang Sehat Tahun 2021
    1.    Memeilihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau melalui penyelenggaraan yang prima di institusi kesehatan dan jaringannya
2.    Mewujudkan gerakan siaga menjadi komitmen bersama yang didukung Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang memilki kopetensi, unggul dan berdaya saing menuju sumedang sehat 2021
3.    Meningkatkan kesehatan ibu bayi baru lahir dan anak balita (KIBLA) serta keluarga sadar gizi (KADARZI)
4.    Terciptanya kualitas lingkungan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
- pengertian bahan limbah
BLH    Mewujudkan Tata Kelola Lingkungan Dan Manajemen Bencana Yang Semakin Baik Melalui Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup    1.    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2.    Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pencegahan Bencana Lingkungan.
3.    Memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
4.    Meningkatkan pengelolaan persampahan.
5.    Meningkatkan aksesibilitas informasi pengelolaan lingkungan hidup.
BPMPD    Terwujudnya Peningkatan Penguatan Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat, Pemberdayaan Ekonomi dan Kemitraan Usaha, melalui peningkatan kualitas manajemen pemerintahan Desa dan Kelurahan pada Tahun 2021.
    1.    Meningkatkan Penguatan dan Pemberdayaan Lembaga/ Organisasi Berbasis Masyarakat, Lembaga Adat dan Budaya, serta Lembaga Perlindungan Petani dan Pelaku Usaha Ekonomi Pedesaan.
2.    Meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Peran serta Masyarakat dalam Penataan/ Pendayagunaan Ruang Kawasan Pedesaan, melalui gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Pelatihan Masyarakat, serta Pengembangan Manajemen Pembangunan Partisipatif.
3.    Mengembangkan Usaha Ekonomi Keluarga dan Kelompok Masyarakat, melalui Pengendalikan Fasilitasi Permodalan dan Kemitraan Usaha, Pelatihan Manajemen BUMDes dan Usaha Agribisnis, Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro, serta Pengembangan Budaya Usaha dan Wirausaha.
4.    Memberdayakan Ekonomi Penduduk Miskin, melalui Pengembangan Produksi dan Pemasaran Hasil Usaha, Pengelolaan Sumber Daya Alam, Penyelenggaraan Lumbung Pangan, serta Peningkatan Peran Perempuan dalam Usaha Ekonomi Produktif Pedesaan.
5.    Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan dan Kelembagaan Desa/ Kelurahan, melalui Pengendalian Pengelolaan Keuangan dan Aset, serta Pengendalian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, air bersih dan Penyehatan Lingkungan.
6.    Mengoptimalkan Pembentukan, Pemekaran, Penggabungan dan Penghapusan Batas Desa/  Kelurahan, serta Mengendalikan Pemanfaatan, Konsevasi dan Rehabilitasi Lahan Pedesaan.
BKBPP    Meningkatnya mutu pelayanan yang berwawasan gender menuju keluarga yang berkualitas    1.    Mewujudkan kualitas sumberdaya aparatur yang profesional, sarana/prasarana dan penganggaran yang optimal dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan
2.    Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui pemenuhan hak-hak reproduksi
3.    Mewujudkan keluarga sejahtera melalui pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga
4.    Meningkatkan kualitas hidup perempuan dalam berbagai bidang strategis
5.    Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, kesejahteraan serta perlindungan anak dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat
6.    Mewujudkan sinergitas dan integritas lintas sektor melalui penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
PDAM     Menjadikan Perusahaan Daerah Air Minum yang profesional dengan selalu mengedepankan aspek pelayanan yang meliputi kualitas, kuantitas dan kontinuitas    1.    Menyediakan air minum yang memenuhi standar yang berlaku yang dapat dipertanggungjawabkan melalui pelayanan prima bagi masyarakat Kabupaten Sumedang
2.    Melakukan pengelolaan usaha secara profesional dengan teknologi tepat guna dan prinsip-prinsip manajemen yang berwawasan nasional sehingga mampu memeberikan kontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah
3.    Mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif sehingga menjadi pilihan utama karyawan bekerja dn berkarir secara profesional







4.2.    STRATEGI PENANGANAN SANITASI
Sesuai aspek-aspek pendukung yang terkait dengan penanganan sanitasi, antara lain bidang kesehatan, pekerjaan umum dan lingkungan hidup, maka strategi yang telah dan sedang dilaksanakan di Kabupaten Sumedang secara garis besar diarahkan kepada tercapainya target Kabupaten Sumedang STBM pada tahun 2012 yang meliputi 5 pilar dan kegiatan- kegiatan lainnya, dengan strategi sebagai berikut:
1.    Pengkoordinasian kelembagaan melalui Sosialisasi dan advokasi lintas sektor sehingga upaya pencapaian target STBM menjadi usaha bersama.
2.    Penguatan kelembagaan dengan pembentukan POKJA AMPL di tingkat Kabupaten dan kecamatan sebagai wadah koordinasi program-program yang terkait dengan iar minum dan sanitasi.
3.    Perubahan perilaku buang air besar sembarangan dengan melakukan Pemicuan CLTS. Prinsip dari pemicuan CLTS ini adalah memicu perubahan perilaku BABS dengan menumbuhkan rasa malu, jijik, takut sakit, dan takut dosa. Sehingga masyarakat mau berubah perilaku BABS atau mau membuat jamban tanpa subsidi dari pemerintah.
4.    Peningkatan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lingkungan masyarakat dan sekolah melalui sosialisasi dan pelatihan CTPS dengan target masyarakat berperilaku CTPS dan memiliki sarana CTPS dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang ada dilingkungan masyarakat itu sendiri.
5.    Sosialisasi berbagai alternatif  pilihan pengolahan air minum rumah tangga selain direbus, alternatif yang diperkenalkan adalah dengan teknik khlorinasi, penyaringan, dan teknologi lainnya dengan memperkenalkan produk-produk dari alternatif teknik pengolahan yang diperkenalkan.
6.    Pengelolaan persampahan dengan cara sosialisasi pemilahan sampah di rumah tangga dan memperkenalkan teknik pengelolaan sampah organik dengan teknologi composting dan biogas sedangkan sampah anorganik dengan memberikan pelatihan membuat kerajinan dari sampah yang bernilai ekonomis.
7.    Upaya peningkatan kepemilikan sarana sanitasi dengan program pasar sanitasi yang memperkenalkan berbagai model pilihan sarana sanitasi yang sesuai dengan kemampuan yang dimilki oleh masyarakat.
8.    Upaya pencegahan penyakit dengan adanya kegiatan konseling klinik sanitasi di setiap puskesmas baik itu kegiatan dalam ruangan maupun kunjungan rumah.
9.    Pengawasan dan penegendalian lingkungan dengan insfeksi sanitasi rumah dan sarana sanitasi dasar serta pemeriksaan sampel air minum.
10.    Pembinaan industri pangan rumah tangga dengan pelatihan serta pengawasan yang melibatkan unsur  puskesmas sehingga meningkatkan kualitas pangan hasil industri rumah tangga dari segi kesehatan.
11.    Pengelolaan limbah cair/domestik dengan meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui penataan, pengelolaan, pengendalian dan pengawasan limbah cair industri, Rumah Sakit & rumah tangga serta mengadakan pengelolaan lumpur tinja.
12.    Pengelolaan persampahan dengan  meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di sumber sampah/transfer depo dan di lokasi TPA, serta penumbuhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya 3R untuk kebersihan dan keindahan. 
13.    Pengelolaan drainase lingkungan dengan meningkatkan pemeliharaan dan fungsi sungai dan saluran air, perbaikan permukiman, perumahan, keindahan kota serta menurunkan ancaman bahaya banjir.
14.    Penyediaan air bersih - PDAM mempunyai strategi bidang teknis dan non teknis untuk meningkatkan cakupan layanan kepada masyarakat. Strategi fungsional bidang teknis adalah :
•    Rehabilitasi dan perbaikan jaringan pipa untuk pelayanan prima dengan sasaran penurunan tingkat kehilangan air, pemerataan tekanan air dan kontinuitas aliran air.
•    Keseimbangan antara kapasitas produksi dan distribusi air ke masyarakat.
•    Peningkatan kapasitas produksi sumur dalam sehingga cakupan pelayanan terpenuhi.
•    Stabilisasi kapasitas air tanah (sumur dalam) sehingga pasokan kapasitas produksi sumur dalam terjamin.
Strategi fungsional bidang non teknis untuk meningkatkan efisiensi manajemen perusahaan yang menunjang peningkatan cakupan pelayanan, adalah :
•    Perencanaan  komprehensif dan jangka panjang sektor air minum untuk dikembangkan secara terintegrasi dalam mendukung infrastruktur lainnya.
•    Penambahan karyawan untuk mempertahankan rasio karyawan per 1000 pelanggan.
•    Peningkatan ketersediaan air baku dengan pemetaan sumber air baku untuk mengetahui informasi potensi sumber air baku  dan dalam upaya kerjasama antar daerah.
15.    Meningkatkan aktivitas pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan.
16.    Mengurangi resiko penyakit/angka kesakitan akibat  sanitasi yang kurang baik.
17.    Meningkatkan peran serta masyarakat dan jender dalam pembangunan sanitasi
18.    Terlengkapinya sarana dan prasarana sanitasi di tempat-tempat umum dan institusi pendidikan
19.    Mengoptimalkan kegiatan konseling kesehatan yang berhubungan dengan penyakit akibat sanitasi/kesehatan lingkungan bagi masyarakat melalui kegiatan Klinik Sanitasi di Puskesmas.
20.    Penumbuhan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dengan menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Selain itu juga, Dinas Kesehatan berupaya meningkatkan sistem pengawasan lingkungan pemukiman, sarana air bersih, makanan dan minuman, industry, sarana kesehatan serta tempat-tempat umum.

4.3.    RENCANA PENINGKATAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
Untuk program bantuan peningkatan prasarana sanitasi tidak hanya pada prasarana umum, tetapi perlu dirintis untuk peningkatan prasarana keluarga. Program ini bisa diusulkan dalam bentuk kredit pembuatan prasarana air limbah yang memenuhi persyaratan.      
Program peningkatan sarana dan prasarana limbah manusia dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan secara teknis dan pelayanan kepada mayarakat berpenghasilan rendah. Peningkatan pelayanan prasarana dan sarana dilaksanakan melalui program pemerintah dan masyarakat sendiri. Sistem pembuangan limbah manusia yang masih dianggap tepat untuk kondisi Kabupaten Sumedang adalah sistem setempat (On Site System) meliputi :
•    Sarana jamban keluarga dengan tangki septic bagi masyarakat berpenghasilan cukup.
•    Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan kepadatan rendah.
    Masyarakat di daerah padat dan sulit mendapat pelayanan penyedotan lumpur tinja akan lebih tertarik dengan pelayanan tangki septic komunal yang lebih praktis pengelolaannya. Peraturan yang baku untuk kualitas tangki septic perlu diadakan, khususnya untuk tangki septic baru yang dibangun bersamaan dengan perijinan mendirikan bangunan didaerah kawasan terutama perumahan.
Sistem prasarana  dan sarana yang diusulkan dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Sumedang tahun 2009 –2021 adalah mencakup pembangunan :
•    Penyediaan Prasarana dan Sarana Sanitasi (Sanimas) sebanyak  15 unit
•    Penyediaan Prasarana dan Sarana Penyehatan Lingkungan sebanyak  16 unit
•    Penyediaan Prasarana dan Sarana Sanitasi AMPL (3R) sebanyak  4 unit
Usulan dan prioritas program pengelolaan air limbah (sanitasi) di Kabupaten Sumedang membutuhkan biaya total sebesar Rp 11.315.000.000,- meliputi :
•    Penyediaan PS Sanitasi (Sanimas)    Rp    6.675.000.000,-
•    Penyediaan PS Penyehatan Lingkungan    Rp    4.240.000.000,-
•    Penyediaan PS AMPL (3R)        Rp       400.000.000,-

- kerajinan tangan dari bahan limbah dan cara membuatnya


4.4.    RENCANA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH (LIMBAH PADAT)
4.4.1.    Analisa Permasalahan dan Rekomendasi
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sedangkan pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Kondisi persampahan dalam watu lima tahun kedepan diharapkan terselenggara berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi, dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam meningkatkan pengelolaan persampahan adalah :
1.    Meningkatkan jumlah prasarana dan sarana pengelolaan sampah
2.    Menyusun perencanaan pengelolaan sampah
3.    Membangun TPA Sampah baru
4.    Meningkatkan jumlah kapasitas penampungan sampah dan pengurangan pencemaran akibat kegiatan TPA Sampah terhadap lingkungan sekitarnya
5.    Memelihara dan merehabilitasi Transfer Depo
6.    Mengetahui jumlah timbulan sampah
7.    Mengetahui jumlah pelaku usaha pengolah sampah organik dan daur ulang serta pengrajin sampah dan/atau limbah.
Dengan sasaran :
a)    Meningkatnya kualitas dan kuantitas peraturan-peraturan daerah bidang persampahan.
b)    Meningkatnya pelayanan bidang persampahan dan limbah.
c)    Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan di sekitar TPA.
d)    Meningkatnya kepedulian dan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan.



a.    Pola Operasional dan Kondisi Sarana Persampahan
Pewadahan
Variasi wadah yang digunakan di daerah pemukiman tidak merupakan masalah bila wadah tersebut bersifat tidak permanen, mudah diangkat dan sering dibersihkan. Sebelum membuang sampah ke wadah sampah, sebaiknya masyarakat dibiasakan mengemas sampahnya dengan kantong plastik bekas, sehingga akan mempercepat operasi pengumpulan.
Pangadaan pewadahan di daerah pertokoan sebaiknya dilaksanakan dengan jenis dan bentuk yang seragam karena erat kaitannya dengan faktor estetika Kabupaten.
Penggunaan pewadahan sampah dari drum bertiang dengan volume 50 liter pada daerah pertokoan secara teknis cukup praktis karena mudah diangkat dan tidak terlalu berat. Kekurangan dari jenis pewadahan ini adalah harganya relatif agak mahal, sehingga tidak disarankan untuk dimiliki oleh masyarakat.
Pengadaan wadah sampah individual sabaiknya dilaksanakan secara swadaya, sehingga peran serta masyarakat dapat ditingkatkan dengan adanya rasa memiliki dan kemungkinan untuk merawatnya dengan baik.
Perlu juga diperhatikan bahan yang dipergunakan untuk membuat pewadahan mempertimbangkan kemudahan mengangkut /  memindahkan, keawetan bahan dan tingkat kesehatan dengan memberikan penutup.
Pengumpulan
Sistem pengumpulan sampah di Kabupaten Sumedang, meliputi kegiatan pengumpulan sampah dari rumah tangga ke TPS dengan menggunakan gerobak sampah. Penyapuan jalan, fasilitas umum dan lain-lain serta pengumpulannya dilakukan oleh Bidang Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (Bidang KPP) Kabupaten Sumedang. Teknis pengumpulannya yaitu sampah jalan, fasilitas umum dan lain-lain disapu dan dikumpulkan oleh juru sapu dari staf UPTB Persampahan Wilayah Kota menggunakan gerobak sampah.


Pemindahan / pengangkutan
Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dilakukan dengan menggunakan sarana seperti dump truck dan arm roll.
Sarana pengangkutan yang melayani Kabupaten Sumedang saat ini berupa 4 buah armroll dan 1 buah dump truck dengan kapasitas 4 m3. Dimana dumptruck ini khusus mengangkut sampah hasil penyapuan jalan-jalan utama Kabupaten Sumedang. Sarana pengangkutan tersebut tidak hanya melayani sampah di Kabupaten Sumedang saja tetapi juga melayani sampah di seluruh wilayah Kabupaten Sumedang. Dengan melihat tenaga operasionalnya dan efisiensi penggunaannya sampai saat ini sudah kurang memadai jika dibandingkan dengan volume sampah dan luas areal yang dilayani. maka sarana pengangkutan yang ada saat ini dunilai kurang memadai. Dari 38 buah kontainer yang tersebar di seluruh wilayah pelayanan Subdin KP DPU Kabupaten Sumedang dilayani oleh 5 buah arm roll. Sehingga perbandingannya 1 buah arm roll rata-rata melayani 8 buah kontainer. Idealnya 1 buah arm roll dalam 1 hari pulang pergi melayani 5 buah kontainer. Sehingga perlu penambahan fasilitas tersebut.
b.    Perhitungan Kebutuhan Sarana
Rencana peningkatan pelayanan persampahan di Kabupaten Sumedang diperlukan dukungan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan perhitungan tingkat kebutuhan peningkatan pelayanan dari setiap sumber sampah yaitu di pemukiman, pasar, daerah komersial dan penyapuan jalan, maka diperlukan sarana dan prasarana pengumpulan dan pengangkutan sampah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Usulan     Kebutuhan    Sarana    dan    Prasarana Persampahan    Kabupaten   Sumedang   dalam  Rangka Meningkatkan Level of  Service
Tahun 2009-2021

No
    Sumber    Peralatan    Proporsi    2009    2010    2011    2012    2021
1    Permukiman    TPS (Landasan)    -    1    -    -    1
        Container 6 m3    100 %    -    1    1    1    2
        Armroll 6 m3    100%    -    1    -    1    1
        Motor Sampah    100%    -    1    2    2    2
2    Pasar    TPS (Landasan)    -    1    -    1    1
        Container 6 m3    -    1    2    2    2
        Armroll 6 m3    -    -    1    1    1
        Gerobak 1 m 3    -    33    2    2    2
3    Komersial    TPS (Landasan)    -    1    1    2    2
        Container 6 m3    -    1    1    1    1
        Armroll 6 m3    -    -    1    1    -
4    Penyapuan jalan, fasilitas umum dan lain-lain    Dump Truck 6 m3    -    1    1    -    -
        Container 240 L    -    100    100    -    -
5    TPA    Whell Loder    -    1    -    -    -
        Bull Dozer    -    1    -    -    -
        Kantor TPA    -    -    1    -    -
 Sumber : Berdasarkan Renstra dan Hasil Analisis BLH 2009
Berdasarkan kepada kemampuan sarana dan prasarana persampahan yang ada dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang saat ini, maka masih memerlukan penambahan untuk dapat melayani peningkatan sampah yang direncanakan terkelola. Adapun kebutuhan penambahan sarana dan prasarana persampahan adalah sebagaimana dalam tabel berikut :






Tabel 4.3
Rencana   Penambahan   Sarana  dan  Prasarana Persampahan Kabupaten Sumedang dalam rangka meningkatkan Level of Service Tahun 2009-2021



4.4.2.    Rencana Pembangunan TPA Regional
Rencana pengembang peningkatan pelayanan pengelolaan sampah untuk  wilayah kota Kabupaten Sumedang  untuk tahun 2009 ini sedang dilaksanakan pendataan ulang Wajib Retribusi dan apabila telah selasai maka untuk peningkatan dan pengembangan wilayah pelayanan dapat diketahui dengan berdasarkan data akhir Wajib Retribusi dan untuk rencana pengembang peningkatan pelayanan pengelolaan sampah untuk diluar wilayah kota Kabupaten Sumedang diusulkan kedalam Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah Regional Metropolitan Bandung (GBWMC), adalah 5 (lima) Kecamatan sebagai berikut :
1.    Kecamatan Tanjungsari dengan 12 Desa, yaitu : Gudang, Tanjungsari, Jatisari, Margaluyu, Kutamandiri, Margajaya, Raharja, Cijambu, Pasigaran, Gunungmanik, Kadakajaya, Cinanjung.
2.    Kecamatan Cimanggung dengan 10 Desa, yaitu : Cimanggung, Sindangpakuwon, Tegalmanggung, Sindulang, Sindanggalih, Sawahdadap, Cikahuripan, Sukadana, Mangunarga, Cihanjuang.
3.    Kecamatan Jatinangor dengan 12 Desa, yaitu : Cikeruh, Hegarmanah, Cibeusi, Cipacing, Sayang, Mekargalih, Cintamulya, Jatimukti, Cisempur, Jatiroke, Cileles, Cilayung.
4.    Kecamatan Pamulihan dengan 11 Desa, yaitu : Pamulihan, Cigendel, Cijeruk, Haurngombong, Cilembu, Cimarias, Cinanggerang, Mekarbakti, Sukawangi, Ciptasari, Citali. 
5.    Kecamatan Sukasari dengan 7 Desa, yaitu : Sukasari, Genteng, Banyuresmi, Nanggerang, Mekarsari, Sindangsari, Sukarapih.
Untuk TPA Regional tersebut untuk saat ini direncanakan di Nagreg-Legok Nangka dan tahap sekarang sudah sampai pada laporan pendahuluan poyek, sehingga direncanakan peningkatan volume sampah terkelola akan dicapai dari pelaksanaan proyek persampahan di Kabupaten Sumedang adalah sebesar 52 % pada tahun 2009 dan mencapai 74 % pada tahun 2021. Rencana peningkatan cakupan pelayanan meliputi pelayanan di pemukiman dengan target 50 % pada tahun 2009 dan mencapai 70 % pada tahun 2021. Pelayanan di pasar dengan target 75 % pada tahun 2009 dan mencapai 100 % pada tahun 2021, Pelayanan di daerah komersial dengan target 50 % pada tahun 2009 dan mencapai 90 % pada tahun 2021. Pelayanan untuk penyapuan jalan dan lainnya dengan target 40 % pada tahun 2009 dan mencapai 80 % pada tahun 2021.

4.5.    RENCANA PENINGKATAN PENGELOLAAN SALURAN DRAINASE LINGKUNGAN
4.5.1.    Usulan Program Penanganan Drainase
Usulan program merupakan kumpulan komponen-komponen kegiatan yang telah dikaji secara cermat dari aspek keandalan teknis serta nilai mempunyai manfaat dan layak untuk dilaksanakan. Secara umum lokasi  pekerjaan  mencakup seluruh wilayah Kabupaten Sumedang yaitu 12 wilayah perkotaan dan 14 wilayah Ibukota Kecamatan.

Program penanganan drainase eksisting perkotaan sebagai berikut :
1.    Kecamatan Jatinangor, agar direncanakan ulang ( review design) untuk saluran drainase di sekitar kecamatan Jatinangor, perlu dibuat kolom retensi banjir (Lok. Disekitar kampus Unpad dan Unwim, dilakukan OP untuk saluran yang telah ada.
2.    Kecamatan Cimanggung, agar direncanakan ulang ( review design) untuk saluran drainase di sekitar kecamatan Tanjungsari, dilakukan OP untuk saluran yang telah ada, dan normalisasi sungai.
3.    Kecamatan Tanjungsari, agar direncanakan ulang ( review design) untuk saluran drainase di sekitar kecamatan Tanjungsari dan dilakukan OP untuk saluran yang telah ada.
4.    Kecamatan Pamulihan, diperlukan saluran baru untuk menampung aliran air hujan, dilakukan OP untuk saluran yang telah ada, pembuatan Kolam olakan, dan normalisasi sungai.
5.    Kecamatan Sumedang Selatan, agar direncanakan ulang (review design) untuk saluran drainase di sekitar Kecamatan Sumedang Selatan dan dilakukan OP untuk saluran yang telah ada.
6.    Kecamatan Sumedang Utara, agar direncanakan ulang (review design) untuk saluran drainase di sekitar Kecamatan Sumedang Utara, dilakukan OP untuk saluran yang telah ada, dan diperlukan saluran baru untuk menampung aliran air hujan.
7.    Kecamatan Cimalaka, penambahan saluran baru untuk menampung aliran air hujan dan dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada.
8.    Kecamatan Paseh, diperlukan saluran baru untuk menampung aliran air hujan dan dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada.
9.    Kecamatan Tomo, dilakukan OP untuk saluran yang telah ada, areal yang cekung dapat dijadikan menjadi kolam retensi, dan sungai di sekitar desa tergenang telah dibangun tanggul dan dilengkapi dengan pintu klep.
10.    Kecamatan Ujungjaya, diperlukan saluran baru untuk menampung aliran air hujan, dilakukan OP untuk saluran yang telah ada, dan masyarakat secara swadaya telah melakukan penanggulan pada sungai.
11.    Kecamatan Jatigede, perlu operasional, pemeliharaan dan rehabilitasi saluran yang rusak akibat patahan, dan desain sistem drainase di perkotaan Jatigede.
Program penanganan drainase di ibukota kecamatan sebagai berikut :
1.    Kecamatan Surian, diperlukan saluran baru untuk mengalirkan air hujan, serta dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada dan rusak.
2.    Kecamatan Tanjungmedar, dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada dan rusak, dan diperlukan desain drainase agar dapat menampung curah hujan dan mengalirkan ke sungai.
3.    Kecamatan Tanjungkerta, agar dilakukan OP pada saluran yang ada, dan diperlukan perencanaan saluran untuk dapat mengalirkan air hujan agar tidak melimpah.
4.    Kecamatan Buahdua, agar dilakukan rehabilitasi saluran yang ada dan rusak, serta diperlukan penambahan saluran baru untuk menampung aliran air hujan.
5.    Kecamatan Conggeang, diperlukan desain saluran untuk mengalirkan air hujan, dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada dan rusak.
6.    Kecamatan Rancakalong, diperlukan desain saluran untuk mnegalirkan air hujan, agar dilakukan perbaikan saluran yang telah ada dan rusak.
7.    Kecamatan Cisarua, direncanakan saluran untuk mengalirkan air hujan, dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada dan rusak.
8.    Kecamatan Ganeas, diperlukan desain saluran untuk mengalirkan air hujan, agar dilakukan OP untuk saluran yang ada.
9.    Kecamatan Situraja, agar saluran didesain kembali untuk mengalirkan air hujan, dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada dan rusak.
10.    Kecamatan Cisitu, diperlukan desain drainase untuk mengalirkan air hujan, dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada dan rusak.
11.    Kecamatan Darmaraja, diperlukan saluran baru untuk mengalirkan air hujan, dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada dan rusak.
12.    Kecamatan Cibugel, diperlukan desain saluran baru untuk mengalirkan air hujan, dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada dan rusak.
13.    Kecamatan Wado, diperlukan desain saluran baru untuk mengalirkan air hujan, diperlukan rehabillitasi saluran yang telah ada dan rusak.
14.    Kecamatan Jatinunggal, diperlukan saluran baru untuk mengalirkan air hujan, dilakukan rehabilitasi saluran yang telah ada dan rusak.
4.5.2.    Pembiayaan Program Penanganan Drainase
    Estimasi Rencana Anggaran biaya pekerjaan untuk pembangunan saluran drainase di setiap lokasi kajian didasarkan pada pada harga satuan pekerjaan yang merupakan hasil analisa dari berbagai harga satuan yang terdiri dari harga satuan bahan, harga satuan upah dan harga satuan alat.
Usulan pembiayaan program peningkatan penyediaan dan pengelolaan drainase di Kabupaten Sumedang dengan biaya total sebesar Rp 311.593.626.633,33,- meliputi :

 - pengertian kerajinan bahan limbah



Tabel 4.4
Rekapitulasi RAB Drainase Perkotaan
Kabupaten Sumedang

4.6.    RENCANA PEMBANGUNAN PENYEDIAAN AIR BERSIH/MINUM
4.6.1.    Analisa Permasalahan dan Rekomendasi
1)    Analisa Kebutuhan Prasarana Air Bersih
Penyediaan dan pengelolaan sistem air bersih di Kabupaten Sumedang, dimaksudkan untuk menyediakan kebutuhan air bersih sampai pada akhir masa Rencana Investasi. Kebutuhan yang harus dipenuhi antara lain adalah :
•    Kebutuhan dasar masyarakat
•    Dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi
Kebutuhan air bersih yang paling dominan adalah kebutuhan domestik, karena itu perkiraan kebutuhan air bersih untuk daerah ini terutama didasarkan pada kebutuhan domestik, sedangkan kebutuhan non domestik yang merupakan komponen penting dalam dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi diperhitungkan terhadap persentase terhadap kebutuhan domestik.
2)    Analisa Kebutuhan Program
1.    Air Bersih Perpipaan
a)    Pengembangan Sistem
Berdasarkan proyeksi kebutuhan pengembangan air minum, maka sistem perpipaan perlu dikembangkan. Pengembangan dilakukan dengan peningkatan kapasitas produksi dari sumber yang sudah ada dan penambahan jaringan distribusi dari sumber yang sudah ada dan penambahan jaringan distribusi pada lokasi-lokasi yang belum terlayani air bersih perpipaan.
b)    Peningkatan Pelayanan
Sasaran peningkatan pelayanan air bersih perpipaan adalah peningkatan jangkauan distribusi pelayanan, yaitu dengan penambahan jumlah pelanggan baik melalui Sambungan Rumah maupun Hidran Umum.


c)    Penurunan Kebocoran
Penurunan kebocoran air yang diperlukan untuk mencapai target Nasional di Kabupaten Sumedang masih relatif kecil. Karena kebocoran air jaringan perpipaan Kabupaten Sumedang dibawah target Nasional. Untuk itu program selama masa Rencana Investasi adalah mempertahankan kebocoran seminimal mungkin. Hal ini dapat tercapai dengan meningkatkan sistem operasi dan pemeliharaan.
d)    Kelembagaan
Status PDAM sebagai pengelola adalah perusahaan daerah d ibawah pengawasan pemerintah daerah. Diperlukan peningkatan kemampuan perusahaan agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik lagi. Upaya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan mekanisme kerja agar semakin berdaya guna sesuai dengan tuntutan organisasi yang profesional. Untuk sasaran jangka pendek perlu adanya peningkatan kualitas atau kemampuan pegawai PDAM.
e)    Pembiayaan
Sebagai perusahaan, PDAM harus dikelola berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi supaya mendatangkan keuntungan. Akan tetapi PDAM dibebani juga oleh misi dan fungsi sosial. Sehingga PDAM harus dikelola sedemikian rupa sehingga prinsip mencari keuntungan dilaksanakan dan pada waktu yang sama juga melaksanakan fungsi sosial.
Penghasilan utama PDAM adalah penjualan air sesuai dengan tarif berlaku. Untuk menetapkan tarif yang lebih progresif guna memberikan subsidi silang, diperlukan peninjauan struktur tarif yang dilakukan secara kontinyu.

fungsi hias dari produk kerajinan bahan limbah

2.    Air Bersih Non Perpipaan
Dalam sistem air bersih non perpipaan usaha yang diperlukan adalah melakukan perlindungan terhadap air tanah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
a.    Rekomendasi
Untuk meningkatkan penyediaan dan pengelolaan air bersih di Kabupaten Sumedang maka direkomendasikan hal-hal sebagai berikut :
    Air Bersih Perpipaan
•    Peningkatan kapasitas jaringan produksi sebesar 2 liter/detik dari sumber air yang sudah ada.
•    Memperluas jaringan distribusi untuk melayani daerah yang belum terlayani air bersih perpipaan.
•    Meningkatkan pelayanan air bersih melalui penambahan jumlah Sambungan Rumah dan Hidran Umum.
•    Meningkatkan profesionalisme pegawai PDAM Kabupaten Sumedang dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan.
•    Meningkatkan kondisi keuangan PDAM dengan melakukan peninjauan terhadap struktur tarif dan usaha peningkatan pendapatan.
Air Bersih Non Perpipaan
Peningkatan pelayanan terhadap pemakaian air bersih non perpipaan adalah dari segi pengaturan, yaitu memberikan perlindungan terhadap kualitas air tanah melalui peraturan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

4.6.2.    Usulan dan Prioritas Program
Untuk mengembangkan sistem dan peningkatan pelayanan air bersih perpipaan di Kabupaten Sumedang, sistem prasarana yang diusulkan meliputi :
- aneka produk kerajinan dari bahan limbah sebagai fungsi hias
A.    Program penyesuaian Tarif :
•    Penggantian dan pemasangan meter induk di sumber air dan reservoir seluruh cabang dan unit pelayanan sebanyak 42 unit.
•    Penggantian Water Meter konsumen sebanyak + 15.810 unit.
•    Penggantian Stop Kran sebanyak + 15.810 unit.
•    Penggantian pipa retikulasi yang sudah melebihi umur pakainya sepanjang.
•    Pengadaan dan Pemasangan jaringan Pipa Retikulasi untuk penyerapan Sambungan Langganan di lokasi PDAM Cabang Tomo.
•    Pengadaan dan Pemasangan jaringan Pipa Retikulasi untuk penyerapan Sambungan Langganan di lokasi PDAM Cabang Situraja.
•    Penyempurnaan WTP Nangorak 100 lpd.
•    Rehabilitasi jembatan samoja PDAM Cabang Situraja.
•    Pembuatan jalur by-pass PDAM Cabang Sumedang Utara.
B.    Program Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) :
•    Pengembangan SPAM IKK di Kawasan MBR Kecamatan Tomo memanfaatkan Sumber air permukaan Sungai Cimanuk 20 lpd.
•    Pemasangan jaringan pipa distribusi tertier SPAM IKK di Kawasan MBR Kecamatan Tomo.
•    Pengembangan SPAM IKK di Kawasan MBR Kecamatan Paseh dan Situraja memanfaatkan sumber mata air Cicaneang 50 lpd.
•    Pemasangan jaringan pipa distribusi utama SPAM IKK di Kawasan MBR Kecamatan Tomo.
•    Pengembangan SPAM IKK Sumedang Selatan dan Utara  memanfaatkan sumber mata air Ciguling 45 lpd.
•    Optimalisasi WTP Cigendel.
•    Pembangunan SPAM IKK Ganeas memanfaatkan sumber air permukaan Sungai Cipeles.
•    Pembuatan 2 unit sumur dalam di lokasi SPAM IKK Paseh dan Cimalaka.
•     Pengambangan pelayanan SPAM IKK Jatinangor memanfaatkan sumber air permukaan Sungai Cigondok 50 lpd.
•    Pengembangan SPAM IKK Ujungjaya memanfaatkan air permukaan Sungai Cimanuk 40 lpd.
•    Pengembangan SPAM IKK Wado memanfaatkan air permukaan Sungai Cimanuk 40 lpd.
- contoh produk hiasan dari limbah
4.6.3.    Pembiayaan Program Pengembangan Air Minum
Usulan pembiayaan program peningkatan penyediaan dan pengelolaan air bersih di Kabupaten Sumedang adalah peningkatan kapasitas dan perluasan pelayanan dengan biaya total sebesar Rp 90.094.895.843,- meliputi :
A.    Program penyesuaian Tarif :
•    Penyusunan DED optimalisasi dan pengembangan sebanyak 12 paket sebesar Rp. 600.000.000,-
•    Penggantian dan pemasangan meter induk di sumber air dan reservoir seluruh cabang dan unit pelayanan sebanyak 42 unit sebesar Rp. 1.443.948.883,-
•    Pengadaan pompa produksi dan distribusi sebesar Rp. 1.708.000.000,-
•    Penggantian Water Meter konsumen sebanyak + 15.810 unit sebesar Rp. 3.952.500.000,-
•    Penggantian Stop Kran sebanyak + 15.810 unit sebesar                         Rp. 711.450.000,-
•    Penggantian pipa retikulasi yang sudah melebihi umur pakainya sebesar Rp. 726.162.655,-
•    Pengadaan dan Pemasangan jaringan Pipa Retikulasi untuk penyerapan Sambungan Langganan di lokasi PDAM Cabang Tomo sebesar Rp. 1.371.005.000,-
•    Pengadaan dan Pemasangan jaringan Pipa Retikulasi untuk penyerapan Sambungan Langganan di lokasi PDAM Cabang Situraja sebesar Rp. 1.716.508,-
•    Penyempurnaan WTP Nangorak 100 lpd sebesar Rp.1.103.348.000,-
•    Rehabilitasi jembatan samoja PDAM Cabang Situraja sebesar             Rp. 31.250.000,-
•    Pembuatan jalur by-pass PDAM Cabang Sumedang Utara sebesar     Rp. 50.000.000,-
B.    Program Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) :
•    Pengembangan SPAM IKK di Kawasan MBR Kecamatan Tomo memanfaatkan Sumber air permukaan Sungai Cimanuk 20 lpd sebesar Rp. 3.220.000.000,-
•    Pemasangan jaringan pipa distribusi tertier SPAM IKK di Kawasan MBR Kecamatan Tomo sebesar Rp. 448.827,-
•    Pengembangan SPAM IKK di Kawasan MBR Kecamatan Paseh dan Situraja memanfaatkan sumber mata air Cicaneang 50 lpd sebesar     Rp. 6.640.000,-
•    Pemasangan jaringan pipa distribusi utama SPAM IKK di Kawasan MBR Kecamatan Tomo sebesar Rp. 5.617.769.000,-
•    Pengembangan SPAM IKK Sumedang Selatan dan Utara  memanfaatkan sumber mata air Ciguling 45 lpd sebesar                        Rp. 22.503.692.000,-
•    Optimalisasi WTP Cigendel sebesar Rp. 4.916.890.000,-
•    Pembangunan SPAM IKK Ganeas memanfaatkan sumber air permukaan Sungai Cipeles sebesar Rp. 9.327.039.970,-
•    Pembuatan 2 unit sumur dalam di lokasi SPAM IKK Paseh dan Cimalaka sebesar Rp. 2.037.500.000,-
•     Pengambangan pelayanan SPAM IKK Jatinangor memanfaatkan sumber air permukaan Sungai Cigondok 50 lpd sebesar                          Rp. 10.196.435.870,-
•    Pengembangan SPAM IKK Ujungjaya memanfaatkan air permukaan Sungai Cimanuk 40 lpd sebesar Rp. 9.476.832.540,-
•    Pengembangan SPAM IKK Wado memanfaatkan air permukaan Sungai Cimanuk 40 lpd sebesar Rp. 12.195.614.590,-



 - bahan baku limbah untuk kerajinan
4.7.    RENCANA PENINGKATAN KAMPANYE PHBS
Dari data diatas maka kegiatan kampanye PHBS akan dilakukan di setiap wilayah di Kabupaten Sumedang dengan melihat pada skala prioritas. Adapun rencana peningkatan kampanye PHBS yang sedang berjalan antara lain :
1.    Pemberdayaan masyarakat melalui UKBM Desa Siaga
2.    Pengembangan kegiatan lokal spesifik dalam menunjang PHBS, Desa Siaga dan Gaya Hidup Sehat
3.    Pengembangan jaminan kesehatan daerah
4.    Pengadaan sarana dan prasarana hygiene sanitasi makanan di Puskesmas DTP
5.    Peningkatan kulaitas sarana air bersih di Puskesmas DTP
6.    Pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan limbah medis Puskesmas
7.    Penguatan mekanisme klinik sanitasi
8.    Revitalisasi kader kesling
9.    Surveilans faktor risiko kesehatan lingkungan
10.    Mitigasi faktor risiko
11.    Pemeriksaan angka kuman dalam ruangan di Puskesmas DTP
12.    Penyebarluasan informasi pengelolaan limbah medis Puskesmas dan sarana yankes swasta
13.    Pengawasan kualitas kesehatan lingkungan
14.    Penyehatan lingkungan permukiman
15.    Penyehatan lingkungan TTU dan Industri
16.    Pemantauan kualitas dapur dan pengelola Puskesmas DTP
17.    Promosi kesehatan melalui berbagai media
18.    Pengembangan wilayah sehat
19.    Pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan
20.    Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
21.    Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  contoh kerajinan bahan limbah dan fungsi pakainya

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Busana Kemeja Pria | Cara Menggambar Pola Dasar Baju Kemeja Pria 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/.../Bab%20IV%20BPS%20Sumedang.doc